Negeri Seribu Gunung

Meletusnya Gunung Sinabung di Sumatera Utara pada medio akhir Agustus lalu semakin menandakan bahwa Indonesia memang kaya akan gunung berapi dan juga rawan bencana. Sebelumnya, tidak banyak pihak yang mengira bahwa Gunung yang tertidur selama 400 tahun itu akan meletus kembali. 

Indonesia, sebagai sebuah negara kepulauan terbesar di dunia memang kaya dalam segi geografis. Kekayaan itu bukan hanya bersumber dari lautan yang memang sudah diandalkan bangsa ini sejak dahulu kala namun juga bersumber dari daratan yang didalamnya terdapat gunung-gunung. 

Gunung di Indonesia terbagi dua yaitu gunung berapi dan non-berapi. Jumlah keduanya diperkirakan jika digabungkan mencapai ribuan dengan beberapa ratus di antaranya adalah gunung berapi. Di Indonesia sendiri gunung berapi pun juga terbagi dua yaitu yang aktif dan tidur.

Dalam peta vulkanik dunia hampir semua pulau di Indonesia (kecuali Kalimantan dan Papua) ditempati banyak gunung berapi. Hal ini dikarenakan karena Indonesia adalah kepulauan yang dilewati oleh dua sirkum yaitu pasifik dan mediterania. Kebanyakan gunung-gunung berapi tersebut berpusat di Jawa sehingga memang dalam beberapa dekade sering terdengar letusan gunung di pulau ini seperti letusan Gunung Merapi, Galunggung, Papandayan, Bromo dan lainnya. Sedangkan di pulau-pulau lainnya  seperti Sumatera jarang terdengar sebelum akhirnya Sinabung menonjolkan diri. Sebelum Sinabung di Sumatera yang paling sering terdengar adalah Kerinci dan Talang. Di Sulawesi adalah Soputan, Maluku Ibu, dan kepulauan Sunda kecil dalam hal ini Nusa Tenggara Barat  dan Timur adalah Rinjani dan Egon. Sedangkan Bali yang terakhir kali meletus adalah Batur, gunung tertinggi kedua  di pulau tersebut setelah Agung. Namun, itu sekitar 11 tahun yang lalu.

Selain gunung berapi di daratan terdapat juga gunung berapi di lautan. Sebut saja Krakatau dan beberapa gunung bawah laut di Laut Banda, Maluku. Mengenai Krakatau hampi semua masyarakat Indonesia dan juga dunia mengenalnya sebagai gunung berapi dengan letusan paling dahsyat sepanjang sejarah umat manusia. Gunung itu sendiri meletus pada 1883 ketika Indonesia masih dikuasai oleh pemerintah kolonial Belanda. Tercatat banyak korban jiwa akibat letusan tersebut yang tersebar di Banten dan Lampung. Akibat letusan gunung itu juga kawasan-kawasan dekat gunung seperti Jakarta dan Tangerang diliputi awan gelap sehingga banyak yang menyangka akan terjadi kiamat. Dampak yang dirasakan tidak hanya di Indonesia saja tetapi juga di seluruh dunia yaitu dengan adanya perubahan iklim yang tidak menentu.  Hal yang demikian juga berlaku pada saat Tambora meletus beberapa puluh tahun sebelum Krakatau. Letusan gunung yang berada di Sumbawa, NTB tersebut pada kenyataannya juga tidak hanya berdampak pada masyarakat sekitar gunung namun juga menyebabkan dampak iklim yang lebih parah di berbagai belahan dunia dan itu terkenal dengan sebutan tahun tanpa musim panas. Dampak itu juga yang menyebabkan Napoleon kalah oleh sekutu di Waterloo.

Pada kenyataannya adanya gunung berapi terutama di Indonesia terlihat begitu menyeramkan jika dilihat dari letusan dan jumlah korbannya. Namun setidaknya ada juga hal-hal positif yang bisa diambil terutama dalam bidang yang bisa meningkatkan ekonomi. Selain juga ternyata bisa menyuburkan tanah, keberadaan gunung-gunung berapi itu juga bisa dijadikan obyek wisata karena keindahannya dan bahkan bisa juga dijadikan taman nasional dan jalur pendakian. Sudah banyak sekali gunung di Indonesia yang dijadikan seperti itu dan hasilnya cukup untuk menghidupi masyarakat sekitar dan menyumbang devisa. 

Dalam tulisan ini juga saya ingin mengatakan bahwa di Indonesia tak hanya didominasi saja oleh gunung-gunung berapi atau non-berapi yang sifatnya tropis karena rupanya di ujung timur Indonesia tepatnya di Papua terdapat sebuah gunung bernama Puncak Jaya. Gunung ini sendiri berbeda dengan gunung-gunung lainnya karena merupakan satu-satunya gunung bersalju di Indonesia dan juga puncak tertinggi di negara ini. Selain itu, Puncak Jaya adalah satu dari rangkaian tujuh puncak dunia yang wajib didaki oleh para pendaki gunung manapun.

Akhir kata sebuah kesimpulan di dapat bahwa selain heterogennya bangsa ini geografinya pun juga heterogen. Setidaknya ini adalah anugerah namun juga tantangan. 

Sheila ON 7-Hari Bersamanya